Sabtu, 06 Desember 2014

2012 | sayembara masjid ITB, jatinangor

KONSEP DESAIN

Site di anggap menjadi hamparan tempat sholat. Dibagi dalam modul 60x120 cm (1 modul orang sholat). Lalu ruang-ruang masjid di dirikan di atas modul tersebut, modul ini menjadi dimensi pola lantai, juga di teruskan ke pola area perkerasan luar dan lansekap sekelilingnya. Sehingga jika di perlukan perluasan ke luar untuk sholat jamaah besar, maka orientasi kiblat akan jelas.

Bangunan utama di letakan mengarah kiblat, di zona yang menjauh dari jalan raya untuk mengurangi bising dan debu. Ditambah adanya pepohonan dan kolam air untuk membantu memfilternya.
Dengan memanfaatkan kontur, di dapatkan bawah bangunan di optimalkan untuk ruang wudhlu. Fasilitas pendukung di letakkan di depan dengan orientasi ruang terbuka serbaguna, yang juga di buat selasar  penghubung, bisa di manfaatkan untuk beragam aktivitas. Seperti pameran ataupun diskusi di bawah pohon, serta pengembangan aktivitas muda kampus lainnya.

Dengan bentuk massa atap yang melengkung memungkinkan untuk di olah menjadi atap pengumpul air hujan. Bangunan ini tidak di rancang memiliki ornament atau langgam tertentu. Bangunan di biarkan dominasi polos dan sederhana. Angin yang semilir, refleksi cahaya, air, tekstur material, daun-daun berguguran, pepohonanan adalah detil-detil yang ingin di munculkan untuk mendukung kekhusyukan ibadah. Ruang-ruang hening yang kontemplatif.

Area wudhlu dan toilet di jaga batas antara laki-laki dan perempauan dan posisi toilet yang tidak menghadap atau membelakangi arah kiblat.




































Tidak ada komentar:

Posting Komentar